Rabu, 17 Februari 2010 | 15:12 WIB
Indonesia sebaiknya jangan terlalu berharap pada aliran investasi asing untuk menutupi kebutuhan anggaran infrastruktur. Indonesia juga sebaiknya membuka peluang luas kepada investor lokal.
Sector Manager, Indonesia Sustainable Departement, Bank Dunia, Sonia Hammam mengungkapkan hal tersebut di Jakarta, Rabu (17/2/2010) saat mengikuti Konferensi Pers terkait rencana Konferensi Tingkat Menteri di Asia Pasifik tentang Pembangunan Infrastruktur 2010 yang dikerjasamakan antara Pemerintah dan Swasta (APMC PPP 2010) dengan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana.
Menurut Hammam, sangat penting memastikan semua proyek infrastruktur ditawarkan dengan skema PPP (Public Private Partnership/proyek yang dikerjasamakan antara pemerintah dengan swasta). "Tuntutan sudah ada, namun yang sudah berpengalaman pun ada. Tidak ada ideologi dalam pembangunan infrastruktur ini. Asia, terutama Indonesia, memiliki kebutuhan yang sangat tinggi atas sektor infrastruktur," ungkapnya.
Kebutuhan infrastruktur di setiap negara, secara teoritis adalah sebesar 5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) setiap tahunnya. Untuk kasus Indonesia, kebutuhan infrastruktur sebenarnya mencapai Rp 2.000 triliun.
Akan tetapi, pemerintah pusat dan daerah hanya mampu menutupi sekitar Rp 900 triliun. Itu pun bukan dalam waktu setahun, melainkan dalam lima tahun. Dengan demikian, kekurangan dana untuk menutup kebutuhan infrastruktur masih sangat besar.
sumber : http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/02/17/15124421/Jangan.Terlalu.Bergantung.pada.Investor.Asing.
note :
contoh argument
Menurut Hammam, sangat penting memastikan semua proyek infrastruktur ditawarkan dengan skema PPP (Public Private Partnership/proyek yang dikerjasamakan antara pemerintah dengan swasta). "Tuntutan sudah ada, namun yang sudah berpengalaman pun ada. Tidak ada ideologi dalam pembangunan infrastruktur ini. Asia, terutama Indonesia, memiliki kebutuhan yang sangat tinggi atas sektor infrastruktur," ungkapnya.
contoh penalaran
Kebutuhan infrastruktur di setiap negara, secara teoritis adalah sebesar 5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) setiap tahunnya. Untuk kasus Indonesia, kebutuhan infrastruktur sebenarnya mencapai Rp 2.000 triliun.
Rabu, 17 Februari 2010
Jangan Terlalu Bergantung pada Investor Asing
Diposting oleh Eka Purnamasari di 01.21
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar